Pages

Portal Berbagi : Contoh Makalah, Contoh Surat, Contoh Proposal dan Materi Agama, Sejarah, dan contoh artikel

MEDIA MODUL



Modul Al-Qur’an


Untuk Kelas XII Semester I


Madrasah Aliyah


Kegiatan belajar 1 : Toleransi


1. Standar Kompetensi


memahami dan menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi



2. Kompetensi Dasar


Dengan mempelajari modul ini, Anda dapat mejelaskan kandungan QS. Al-kafiruun


dan membiasakan sikap bertoleransi seperti terkandung dalam QS. Al-Kafiruun.



3. Indokator


Setelah membaca dan mempelajari pada bahasan kita kali ini nanti, Anda akan mendapatkan penjelasan tentang:


1. Menjelaskan dan mengartikan QS. Al-kafiruun


2. Menjelaskan kandungan QS. Al-kafiruun




3. Membiasakan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari



4. Materi Pokok


Dalam bab ini, Anda akan mempelajari dan mengetahui tentang:


1. QS. Al-kafiruun dan Terjemahnya


2. Kandungan QS. Al-kafiruun.


3. Sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari.



5. Uraian Materi


Apakah Anda pernah bekerja sama dengan orang lain dalam suatu pekerjaan dalam menyelesaikan suatu masalah? Atau apakah anda pernah membantu orang lain yang sedang tertimpa musibah? Tentu tanpa berfikir lebih lama Anda akan menjawabnya pernah. Tapi, pertanyaannya sekarang adalah apakah Anda pernah bekerja sama dengan orang lain yang tidak Anda sukai karena berseberangan dengan Anda? atau pernahkah Anda membantu orang lain yang berbeda dengan Anda? baik itu berbeda golongan, pangkat, status, atau bahkan berbeda agama dengan Anda. Mungkin kali ini Anda akan sedikit berfikir lebih lama untuk menjawabnya. Jika jawaban Anda sudah, itulah salah satu contoh sikap yang akan Anda pelajari saat ini yaitu toleransi.


A. QS. Al-kafiruun dan Terjemahnya


Surat al-Kaafirun terdiri atas 6 ayat surat dan merupakan surat yang ke 109. Surat al-kafiruun termasuk golongan surat-surat Makkiyyah sesudah surat al-Maa’uun. Surat ini dinamai al Kaafirun (orang-orang Kafir) karena diambil dari perkataan Al-Kaafiruun yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Selain surat Al-kafiruun masih ada beberapa lagi nama surat dalam Al-Qur’an yang diambil dari ayat pertama surat tersebut lo. Surat An-Naas, Al-Falaq, At-Tiin, adalah beberapa surat yang diambil dari perkataan ayat pertamanya.


Surat al-Kaafiruun menjelaskan tentang habisnya semua harapan orang-orang kafir dalam usaha mereka agar Nabi Muhammad meninggalkan dakwahnya serta anjuran dalam bertoleransi.


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


۰۱ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ


۰٢ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ


۰٣ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ


۰٤ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ


۰٥ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُد


۰٦ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ



“ Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."


1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir!"


2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah


3. Dan kamu bukan penyembah Ilah yang aku sembah


4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,


5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Ilah yang aku sembah


6. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku. [QS. Al-Kafiruun : 1-6]



B. Kandungan QS. Al-Kafiruun ayat 1-6


Secara umum, surat al-kafiruun memiliki dua kandungan utama. Pertama, ikrar kemurnian tauhid. Yang dimaksud dengan kemurnian tauhid di sini adalah khususnya mengenai tauhiduluhiyah atau tauhid ibadah. Selain ikrar ketauhidan, Surat ini juga menjelaskan tentang ikrar penolakan terhadap semua bentuk dan praktek peribadatan kepada selain Allah, yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Melihat pentingnya kedua kandungan makna surat ini maka perlu ditegaskan kembali dengan berbagai bentuk penegasan yang tergambar secara jelas di bawah ini, seperti:


1. Allah memerintahkan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memanggil orang-orang kafir dengan khi tab (panggilan) ’Yaa ayyuhal kafirun’ (Wahai orang-orang kafir), padahal Al-Qur’an tidak biasa memanggil mereka dengan cara yang vulgar semacam ini. Yang lebih umum digunakan dalam Al-Qur’an adalah khi tab semacam’ Ya a ayyuhan naas’ (Wahai sekalian manusia) dan sebagainya.


2. Pada ayat ke-2 dan ke-4 Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menyatakan secara tegas, jelas dan terbuka kepada mereka, dan tentu sekaligus kepada setiap orang kafir sepanjang sejarah, bahwa beliau (begitu pula ummatnya) sama sekali tidak akan pernah menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.


3. Pada ayat ke-3 dan ke-5 Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menegaskan juga dengan jelas dan terbuka bahwa, orang-orang kafir pada hakikatnya tidak akan pernah benar-benar menyembah-Nya. Dimana hal ini bisa pula kita pahami sebagai larangan atas orang-orang kafir untuk ikut-ikutan melakukan praktek- praktek peribadatan kepada Allah sementara mereka masih berada dalam kekafirannya. Mereka baru boleh melakukan berbagai praktek peribadatan tersebut jika mereka sudah masuk ke dalam agama Islam.


4. Allah menegaskan hal kedua dan ketiga diatas dengan melakukan pengulangan ayat, dimana kandungan makna ayat ke-2 diulang dalam ayat ke-4 dengan sedikit perubahan redaksinash, sedang ayat ke-3 diulang dalam ayat ke-5 dengan redaksi nash yang sama persis. Adanya pengulangan ini menunjukkan adanya penafian atas realitas sekaligus larangan yang bersifat total dan menyeluruh, yang mencakup seluruh waktu (yang lalu, kini, yang akan datang dan selamanya), dan mencakup seluruh bentuk dan macam peribadatan.


5. Allah memungkasi dan menyempurnakan semua hal diatas dengan penegasan terakhir dalam firman-Nya: ’Lakum diinukum wa liya diin’ (Bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku). Dimana kalimat penutup yang singkat ini memberikan sebuah penegasan sikap atas tidak bolehnya pencampuran antara agama Islam dan agama lainnya.



6. Sikap pengakuan terhadap kemajemukan dalam hal beragama namun bukan pengakuan pembenaran terhadap agama lain. Dan hal itu didukung oleh pernyataan yang menegaskan bahwa, tidak boleh ada pemaksaan untuk masuk agama Islam, apalagi agama yang lain, yakni dalam firman Allah: ”Laa ikraaha fiddiin” (QS. Al-Baqarah [2]: 256). Dan hal itu lebih dikuatkan lagi dengan dibenarkannya kaum mukminin bergaul, berhubungan, berinteraksi dan bekerjasama dengan kaumkaf irin dalam berbagai bidang kehidupan umum, seperti bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, bisnis dan perdagangan, politik, pemerintahan dan kenegaraan, dan lain-lain. Yang jelas semua bidang selain bidang khusus agama yang mencakup masalah aqidah dan ibadah.



C. Sikap Toleransi Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Rasanya penjelasan tentang surat Al-kafiruun di atas sudah sangat jelas kan. Mulai dari bacaannya, terjemahnya, hingga kandungan surat Al-kafiruun. Kini Anda akan mempelajari penerapan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di lingkungan Anda. Namun karena banyaknya bidang-bidang dalam kehidupan, penjelasan di sini hanya terbatas pada penerapan sikap toleransi di sekolah, masayarakat, dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk contoh lainnya bisa Anda cari sendiri.


1. Sikap Toleransi Dalam Kehidupan di Sekolah


Perlu Anda diketahui sebelumnya, munculnya perilaku-perilaku seperti tawuran, berkelahi dan perilaku-perilaku sejenisnya di sekolah merupakan indikasi bahwa sikap toleransi di sekolah tersebut masihlah sangat rendah. Sikap toleransi di sekolah sangatlah penting baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, kepala sekolah dengan murid, guru dengan murid maupun murid dengan murid. Toleransi tersebut dibutuhkan untuk terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, sehingga tujuan dari pendidikan persekolahan dapat tercapai.


Adapun contoh-contoh toleransi dalam kehidupan sekolah antara lain:


a. Mematuhi tata tertib sekolah.


Dengan mematuhi tata tertib sekolah yang ada maka diharapkan tidak ada lagi perilaku-perilaku menyimpang seperti berelahi atau tawuran. Dengan demikian juga tidak ada perbedaan dalam memandang tiap siswa di sekolah sehingga diharapkan tercipta sikap toleransi antar siswa di sekolah.


b. Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar.


Dengan saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar maka diharapkan sesame siswa akan merasa saling melindungi dan terhindar dari sikap saling meremehkan dan merendahkan.


2. Dalam Kehidupan di Masyarakat


Cobalah Anda renungkan dan Anda sadari mengapa terjadi peristiwa seperti tawuran antar pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga, peristiwa atau pertikaian antar agama dan antar etnis dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan cerminan dari kurangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:


a. Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.


Sikap ini sangat penting karena dengan saling menghormati dan menghargai antar pemeluk agama maka tidak akan ada sikap meremehkan dan mencemooh terhadap suatu keyakinan dan tercipta sikap saling melindungi serta rasa persaudaraan.


b. Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.


Permasalahan di masayarakat yang sering menimbulkan konflik adalah karena sikap membeda-bedakan terhadap suku, rasa tau golongan. Seharusnya sikap membeda-bedakan seperti itu tidaklah harus terjadi di masayarakat karena pada dasarnya setiap orang yang hidup di masyarakat adalah sama dalam hal hak dan kewajibannya.


3. Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama, penganut kepercayaan dan suku bangsa yang berbeda. Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi bangsa.


Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:


a. Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.


Dengan menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme pada masing-masing warga Negara, maka tidak akan lagi perpecahan yang disebabkan konflik karena tidak adanya toleransi terhadap perbedaan yang ada.


b. Mengakui dan menghargai hak asasi manusia


Menghargai hak asasi sesame warga negara merupakan sikap toleransi yang sangat ampuh dalam menangkal adanya konflik sesame warga Negara. Karena dengan sikap ini setiap warga Negara akan memahami haknya masing-masing tanpa melanggar hak orang lain.



6. Rangkuman


Nah, kini giliran Anda untuk merangkum. Tuliskan ringkasan yang memuat hal-hal penting seputar tentang meteri QS. Al-kafiruun tentang anjuran bertoleransi. Anda bisa menuliskannya dalam lembaran berikut. Selamat bekerja.


Rangkuman




………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………



7. Latihan


A. Setelah selesai membaca uraian materi di atas, sekarang jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini dengan tepat.


1. Tuliskan QS. Al-kafiruun ayat 1-6 lengkap dengan syakalnya!


2. Sebutkan 2 kandungan kandungan utama surat al-kafiruun!


3. Jelaskan penegasan ayat kedua dan keempat dari surat al-kafiruun!


4. Jelaskan konsep toleransi dalam Islam surat al-kafiruun!


5. Sebutkan masing-masing 2 contoh sikap toleransi dalam kehidupan di sekolah, kehidupan di masyarakat dan dalam behidupan berbangsa dan bernegara!


B. Sekarang buatlah peta konsep (mind map) dari materi tentang QS. Al-Kafirun terkait dengan sifat toleransi !





MIND MAP



























8. Tes Mandiri


A. Pilihan Ganda - Berikan tnda silang (X) pada salah satu jawaban yang tepat dari pernyataan di bawah ini!


1. Surat al-kafiruun termasuk golongan surat ….


a. Makiyyah


b. Madaniyah


c. Kuffah


d. Yaman


2. Surat al-kafiruun diturunkan setelah surat ….


a. An-Nass


b. al-Maa’uun


c. al-Insyirah


d. al-Hujurat


3. Tentang larangan mencampuradukkan keyakinan dan menghormati terhadap keyakinan orang lain telah ditegaskan pada QS. Al-kafiruun ayat ….


a. 3


b. 4


c. 5


d. 6


4. Secara umum, surat al-kafiruun memiliki dua kandungan utama, yakni ikrar … dan ….


a. Kemurnian tauhid, penolakan


b. Ketauhidan, kemunkaran


c. Keikhlasan, ketamakan


d. Kejujuran, kebohongan


5. Allah memerintahkan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memanggil orang-orang kafir dengan panggilan ….


a. Yaa ayyuhal kafirun


b. Yaa ayyuhal nass


c. Yaa ayyuhal quraisy


d. Yaa ayyuhal insan


6. Surat al-kafiruun ayat 3 berbunyi ….


a.





b.


c.





d.


7. Berkaitan dengan surat al-kafiruun pernyataan berilut adalah benar, kecuali ….


a. Surat al-Kaafirun terdiri atas 6 ayat


b. Surat al-kafiruun merupakan surat yang ke 109


c. Diperbolehkan bekerjasama dalam hal ibadah dengan penganut agama lain.


d. Surat al-kafiruun termasuk golongan surat-surat Makiyyah


8. Contoh sikap toleransi dalam kehidupan di sekolah adalah ….


a. Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar


b. Berkata kasar


c. Melanggar tata tertib


d. Menciptakan strata sosial


9. Contoh sikap toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kecuali ….


a. Merasa senasib sepenanggungan.


b. Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme


c. Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar


d. Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.


10. Agama islam memperbolehkan bekerja sama dengan pemeluk agama lain kecuali dalam masalah ….


a. Politik


b. Ekonomi


c. Sosial


d. Akidah dan ibadah



9. Kunci Jawaban


A. Pilhan Ganda


1. A




2. B


3. D


4. A


5. A


6. B


7. C


8. A


9. C


10. D



10. Upaya Tindak Lanjut


Cocokanlah hasil jawaban kalian dengan Kunci Jawaban Tes Sumatif yang ada di bagian akhir modul ini. Kemudian hitunglah jumlah jawaban kalian yang benar dan gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap uraian materi dalam modul ini.


Rumus:


Tingkat Penguasaan =



Arti tingkat penguasaan yang Kalian capai:


90 – 100 % : Baik sekali


80 – 89 % : Baik


70 – 79 % : Cukup


< 70 % : Kurang


Jika tingkat penguasaan kalian mencapai 80 % ke atas, berarti telah cukup baik menguasai uraian materi dalam modul ini dan Selamat buat Kalian!


Tetapi bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 % Kalian harus bersabar untuk mempelajari uraian materi dalam modul ini, terutama bagian yang belum Kalian pahami.
Facebook Twitter Google+
Klo Suka silahkan Share :
Back To Top