BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap murid khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan antara
satu dengan yang lainnya. Disamping persamaannya. Perbedaan menyangkut
kafasitas intelektual, keterampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan,
minat, latar belakang kehidupan dalam keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini
cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan pula dalam pencapaian hasil
belajar tidak setiap anak bisa dikategorikan berhasil dalam belajar, namun ada
sebagian anak yang benar-benar belum berhasil dalam belajar, namun ada sebagian
anak yang benar-benar belum berhasil dalam belajar, salah satu faktornya adalah
karena anak itu tidak mau berusaha yang mengakibatkan si anak sulit belajar dan
mempunyai masalah dalam belajar. Ada berbagai masalah yang anak hadapi misalnya
ketidak mampuan dalam mengerjakan tugas, persaingan dengan teman, kemampuan
dasar intelektual yang kurang, motivasi belajar yang lemah, kurangnya dukungan
orang tua, guru yang kurang ramah dll. Masalah-masalah tersebut tidak selalu
dapat diselesaikan dalam situasi belajar mengajar di kelas, melainkan memerlukan
pelayanan/bimbingan secara khusus oleh guru diluar situasi proses pembelajaran.
Untuk itu yang melatar balakangi penyusunan laporan hasil observasi ini adalah
agar dapat membantu guru/ calon guru menghadapi masalah-masalah dalam belajar
yang dihadapi anak didiknya selain itu juga sebagai salah satu syarat mengikuti
ujian akhir semester mata kuliah Bimbingan Konseling
1.2 Tujuan
Tujuan daripada dilakukannya observasi dan penyusunan laporan ini yaitu:
1) Mencari tahu sejauh mana masalah-masalah yang dihadapi murid dalam belajar!
2) Mengidentifikasi murid yang diperkirakan mengalami masalah dalam belajar.
3) Menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah belajar.
4) Mengungkapkan cara-cara membantu anak dalam mengatasi belajar.
1.3 Metode
Metode yang dipakai yaitu:
1. Observasi
2. Penelitian kepustakaan yang berupa studi literatur
3. wawancara
Contoh Penulisan Hasil Laporan Observasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Observasi
dilakukan pada :
Hari / Tanggal : 05 Desember 2008
Tempat : SD N 3 Bojongsari
Ds. Bojongsari Dsn. Babakanjaya Padaherang
Ciamis.
2.2
Teknik Yang digunakan dalam Pengumpulan Data
1.
Dengan menggunakan kartu sosiometri yang bertujuan untuk memperoleh
informasi hubungan/ interaksi sosial diantaranya murid. Sosiometri dibuat
dengan jalan meminta kepada setiap murid untuk menyebutkan 2 orang temannya
paling disukai untuk belajar bersama.
Bentuk kartu pilihan sosiometri
Hari/Tanggal :
Nama :
Kelas :
|
Teman yang disukai untuk belajar bersama
|
1.
2.
|
2.
Dengan menggunakan angket
Angket merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak
langsung yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang
bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan responden.
2.3
Identitas Murid yang Mengalami Masalah dalam Belajar
Identitas
ini dilihat dari Angket murid yang telah diisi murid yang mengalami masalah
dalam belajar.
ANGKET MURID
A.
Identitas Murid
1.
Nama :
Karju
2.
Jenis Kelamin : Laki-Laki
3.
Kelas : (VI) enam
4.
Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, 06-04-1996
5.
Suku Bangsa : Sunda
6.
Agama : Islam
7.
Tinggal Bersama : ayah dan ibu
8.
Posisi murid dalam keluarga :
anak ke 1 dari 4 orang saudara
B.
Identitas orang murid
1.
Ayah
-
Nama : Darmin
-
Pekerjaan : petani /
buruh
-
Pedidikan : SD
-
Alamat :
Bojongsalak, Burujul
2.
Ibu
-
Nama : Waryem
-
Pekerjaan : Ibu RT
-
Pendidikan : SMP
-
Alamat :
Bojongsalak, Burujul
C.
Kondisikan fisik
1.
Tinggi badan :
129
2.
Berat badan :
23
3.
Penyakit yang diderita :
Batuk
4.
Kondisi badan :
utuh
D.
Cita-cita
1.
Setelah lulus SD :
SMP
2.
Pekerjaan :
Atlit Poli
E.
Minat terhadap mata pelajaran
1.
Mata pelajaran yang paling di senangi : IPA, B Indonesia
2.
Mata pelajaran yang tidak disenangi :
PKN, B Inggris
2.4
Masalah yang dihadapi anak
1.
Pada dasarnya anak ini tidak nakal, tetapi anak ini kurang aktif
dalam kegiatan KBM
2.
Anak ini cenderung kurang dalam berhitung di usianya yang 12 tahun
3.
Lemah dalam menangkap meteri yang disampaikan oleh gurunya
4.
Kurang dalam bersosialisasi / interaksi dengan teman-temannya
5.
Lebih banyak menyendiri
6.
Kurang bersemangat dalam belajar
2.5
Diagnosa
Ø Faktor-faktor
penyebab terjadinya masalah dalah belajar.
Pada dasarnya
dari setiap jenis masalah, khususnya dalam masalah belajar murid SD cenderung
bersumber dari faktor-faktor yang melatar balakangi saya selaku observator
merasa tidak mudah untuk menentukan sebab-sebab terjadinya masalah yang
sesungguhnya, karena masalah belajar cenderung sangat kompleks artinya (1)
masalah belajar yang sama dapat timbul oleh berbagai sebab yang berlainan suatu
masalah belajar yang samam dialami oleh 2 orang murid atau lebih, belum tentu
disebabkan oleh faktor yang sama. (2) sebab yang sama dapat timbul masalah yang
berlainan. Seringkali suatu kondisi yang sama dimiliki oleh beberapa murid,
namun menimbulkan masalah-masalah yang berlainan pada masing-masing individu :
misalnya (hasil observasi) dewih dan karju murid kelas 6, sama-sama bersal dari
lingkungan keluarga ekonomi rendah. Pengaruh dari keadaan tersebut bagi Dewih
mempunyai dampak yang positif karena setiap mengikuti pelajaran di kelas selalu
menunjukan perhatian, sikap dan disiplin belajar yang tinggi nampak tidak
banyak membuang waktu untuk kegiatan yang kurang bermanfaat. Dewih selalu
mendapatkan rengking pertama dikelas sedangkan bagi kerja nampak menunjukan
sebaliknya, ia tidak mampu belajar dengan baik, sehingga perstasi belajarnya
berada di bawah rata-rata kelasnya.
Pada garis
besarnya faktor penyebab terjadinya masalah belajar dikelompokan ke 2 kategori
1.
Faktor internal (faktor-faktor yang berada pada diri murid itu
sendiri)
a)
Gangguan secara fisik
b)
Kelemahan-kelemahan secara mental
·
Taraf kecerdasannya (cenderung kurang)
·
Kurang minat, kurang usaha, aktivitas yang tidak terarah, kurang
semangat, kurang gizi, kurang menguasai keterampilan dan kebiasaan fundamental
dalam belajar.
c)
Kelemahan emosional
·
Terdapatnya rasa tidak aman
·
Penyesuaian diri yang salah
·
Tercekam rasa phobia
·
Ketidak matangan
d)
Kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang
salah
·
Kurang menurut perhatian terhadap pekerjaan sekolah
·
Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang
pekerjaan sekolah, menolak / malas belajar
·
Tidak bernafsu untuk belajar
·
Nervous / cemas
e)
Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dasar
·
Tidak mampu berhitung, kurang menguasai pengetahuan dasar untuk
studi yang sedang di ikutinya secara sekuensial (meningkat dan beruturan)
·
Memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah
2.
Faktor Eksternal
a.
Kurikulum buku-buku yang tidak sesuai dengan kematangan anak
b.
Terlalu berat beban belajar siswa dan atau mengajar guru
c.
Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga (pendidikan,
status sosial ekonomi, keutuhan keluarga, besarnya anggota keluarga, tradisi
dan kultur keluarga, ketentuan dan keamanan sosial psikologis
d.
Kekurangan gizi
e.
Lingkungan masyarakat
f.
Lingkungan pergaulan
2.6
Pragnosa
Ø Upaya membantu
murid dalam mengatasi masalah belajar beberapa upaya dapat dilakukan oleh guru
untuk mengatasi masalah belajar yang dihadapi oleh seorang anak yaitu.
o Pengajaran
perbaikan
Pengajaran
perbaikan merupakan bentuk khusus pengajaran yang bermaksud untuk menyembuhkan,
membetulkan atau membuat menjadi lebih baik. Pengajaran perbaikan sifatnya
lebih khusus, karena bahan, metode dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis,
sifat dan latar belakang masalah yang dihadapi murid.
o Kegiatan
pengayaan / les
Disini
guru memberikan pelajaran tambahan di luar jam KBM. Tentunya dalam pemberian
pelajaran tambahan guru jangan sampai memaksa anak.
o Peningkatan
motivasi belajar
Tugas
guru dalam memberikan motivasi anak yaitu :
-
Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat murid
-
Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan
menyenangkan
-
Menciptakan suasana, hubungan yang hangat dan dinamis antara guru
dengan murid serta antara murid dengan murid.
-
Menghindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu seperti
suasana yang menakutkan mengecewakan, membingunkan dan menjengkelkan.
-
Melengkapi sumber dan peralatan belajar.
o Peningkatan
keterampilan belajar
Tugas
guru dalam meningkatkan keterampilan si anak yaitu :
-
Menyuruh si anak untuk membuat catatan pada waktu guru mengajar
-
Menyuruh membuat ringkasan dan bahan yang dibaca
-
Menyuruh, membimbing mengerjakan latihan-latihan soal
o Pengembangan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik
Guru
hendaknya membantu anak dalam hal :
-
Memelihara kondisi kesehatan yang baik
-
Mengatur waktu belajar di sekolah
-
Memilih tempat belajar yang tepat/baik
-
Belajar dengan menggunakan sumber belajar yang baik
-
Membaca secara baik dan sesuai dengan kebutuhan
-
Membantu murid mengikuti kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas
-
Melatih anak berhitung
-
Melatih anak untuk dapat mempelajari buku pelajaran secara efektif
dan efisien
-
Membiasakan anak mengerjakan tugas-tugas secara teratur
-
Membantu anak penyusun jadwal belajar
-
Membantu agar dapat berkembang secara wajar, misalnya dengan
memindahkan tempat duduk murid yang dilakukan secara berkala, membetulkan
posisi duduk murid
-
Membantu murid mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian.
Selain peran guru, peran orang tua juga sangat penting dalam
mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi sianak dalam belajar, beberapa
hal yang harus dilakukan oleh orang tua yaitu :
o Memberikan
arahan-arahan positif mengenai pentingnya belajar
o Perbanyaklah
waktu bersama anak
o Membantu
membuat jadwal belajar, bermain dan tidur
o Memberikan pola
makan yang sehat
o Membacakan
kepercayaan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada anak.
o Mengajarkan
cara bersosialisasi dengan lingkungan keluarga dan teman
o Mengawasi
pergaulan anak
o Memberikan
kebebasan kepada anak untuk mengemukakan pendapat.
Guru dan orang tua adalah sosok yang sangat penting dalam mengatasi
masalah belajar anak, namun peran teman juga sangat penting. Beberapa hal yang
bisa dilakukan teman-temannya untuk membantu mengurangi masalah belajar si
anakYaitu :
-
Mendekatinya / mengakrabinya
-
Mengajaknya belajar bersama
-
Mengajaknya bermain bersama
-
Menghargai karyanya
2.7
Terapi yang Dilakukan
-
Memberikan layanan bimbingan khusus terhadap sianak,
-
Memberikan araha kepada orang tua
-
Memberikan les tambahan pada anak
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa masalah
belajar yang sama dapat timbul masalah yang berlainan, serta sebab-sebab
masalah belajar dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Masalah-masalah belajar yang dihadapi anak disebabkan oleh faktor-faktor
internal dan eksternal. Namun ke 2 faktor tersebut dapat diatasi dengan upaya
pengajaran perbaikan, kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi belajar,
peningkatan keterampilan belajar serta pengembangan sikap dan kebiasaan belajar
yang baik.
3.2
Saran
Untuk meminimalisir masalah-masalah yang timbul dalam belajar.
Sebaiknya seorang guru harus peka
terhadap anak dan informasi mengenai pembelajaran. Selain itu sebaiknya sekolah
lebih bisa menyediakan media-media pembelajaran yang bisa merangsang anak untuk
belajar.