Penulisan Unsur Serapan dalam EYD. Penulisan Unsur Serapan dalam suatu tulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga ditentukan oleh kecermatan penulisan unsur serapan dan ketepatan pemakaian tanda baca. Ketidakcermatan penulisan unsur serapan dan ketidaktepatan pemakaian tanda baca dapat mengakibatkan pembaca atau lawan bicara tidak dapat mengerti maksud (isi) pembicara. Sehubungan dengan itu, pengguna bahasa juga harus cermat dan tepat menggunakan kedua aspek kaidah ejaan tersebut. Untuk mengetahui kaidah penulisan unsur serapan dan tanda baca, berikut ini akan dijelaskan beberapa kaidah yang bertalian dengan kedua aspek ejaan Penulisan Unsur Serapan dalam EYD tersebut.
1.Penyajian
EYD |
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia banyak menyerap unsur dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Berdasarkan taraf integritasinya, unsur serapan itu ada yang sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapanya maupun penulisannya, dan ada pula yang belum sepenuhnya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat hal-hal yang berhubungan dengan Penulisan Unsur Serapan dalam EYD dengan kaidah penyerapan yang disertai dengan sejumlah contoh.
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat hal-hal yang berhubungan dengan Penulisan Unsur Serapan dalam EYD dengan kaidah penyerapan yang disertai dengan sejumlah contoh.
2. Penyerapan secara alamiah
Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia yang lazim dieja dan dilafalkan dalam bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan. Penyerapan seperti ini dikategorikan sebagai penyerapan secara alamiah.
Contoh:
Abjad mode badan potret
Ilham sehat perlu arloji
sirsak hikayat meja listrik
abad radio kitab imitasi
kabar orator minggu supir
3. penyerapan seperti bentuk asal
Unsur asing yang belum sepenuhnya diserap ke dalam bahasa Indonesia dapat dipakai dalam bahasa Indonesia dengan jalan masih mempertahankan lafal bahasa asalnya (asing). Jadi, pengucapan kata tersebut masih seperti bentuk asalnya. Penyerapan seperti ini tidak terlalu banyak ditemukan dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
shuttle cock cum laude bridge
de facto hockey
curriculum vitae status quo
4. Penyerapan dengan terjemahan
Penyerapan unsur-unsur bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui penerjemahan kata-kata asing tersebut. Penerjemahan ini dilakukan dengan cara memilih kata-kata asing tertentu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dapat berupa satu kata asing dipadankan dengan satu kata atau lebih dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
kata asing terjemahan Indonesianya
vulcano gunung api
feed back umpan balik (balikan)
medical pengobatan
take off lepas landas
point butir
in put masukan
out put keluaran
5.Penyerapan dengan perubahan
Unsur-unsur bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia ada yang penulisan dan pelafalannya disesuaikan dengan sistem ejaan dan lafal bahasa Indonesia. Dengan demikian, bentuk asalnya akan mengalami perubahan setelah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Dalam penyerapan ini, perlu diusahakan agar ejaan dan lafal asing (asal) hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Hal ini dilakukan agar bahasa Indonesia dalam perkembangannya memiliki ciri umum (Internasional).
Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penyerapan dengan perubahan seperti ini diatur dalam sejumlah kaidah. Ada lima puluh tujuh ketentuan mengenai perubahan dan penyusunan bunyi dari kata asing ke kata Indonesia. Contohnya dapat dilihat pada bentuk serapan berikut.
Bentuk Asal Bentuk Serapan Bentuk Asal Bentuk Serapan
octaaf oktaf caisson kaison
haematite hematit structure struktur
construction konstruksi circulation sirkulasi
accomodation akomodasi acclamation aklamasi
accent aksen charisma karisma
technique teknik check cek
effective efektif system sistem
idealist idealis station stasiun
geometry geometri fossil fosil
effect efek central sentral
komfoor kompor phase fase
zoology zoologi aquarium akuarium
geuverneur gubernur rhetorik retorik
cholera kolera institute institut
television televisi exclusive ekslusif
Penyerapan akhiran asing
Di samping penyesuaian huruf dan bunyi pada kata-kata serapan, bahasa Indonesia juga mengambil akhiran-akhiran asing sebagai unsur serapan. Akhiran-akhiran asing itu disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam bahasa Indonesia. Ketentuan itu telah diatur dalam kaidah Ejaan yang Disempurnakan. Akhiran asing itu ada yang diserap sebagai bagian kata yang utuh, seperti kata standardisasi di samping kata standar, kata implementasi di samping kata implemen, dan kata objektif di samping kata objek. Akhiran-akhiran itu antara lain –is, -isme, -al, –ik, –ika, -wan, -wati, -log, dan –ur.
6.Unsur serapan diberi imbuhan bahasa Indonesia
penulisan unsur serapan yang sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia dapat diberi imbuhan bahasa Indonesia. Pemberian imbuhan pada unsur serapan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu proses pengimbuhannya mengikuti kaidah bahasa Indonesia atau proses pengimbuhannya tidak mengikuti kaidah bahasa Indonesia. Apabila unsur serapan itu sudah dirasakan seperti bahasa Indonesia, maka proses pengimbuhannya mengikuti bahasa Indonesia. Jika unsur serapan itu masih dirasakan seperti bahasa asing, maka proses pengimbuhannya dapat saja tidak mengikuti aturan bahasa Indonesia.
Contoh:
kontak mengontak
opname diopname
kritik mengkritik
terjemah menerjemahkan
sukses menyukseskan
protes memprotes
Demikianlah bahasan tentang EYD. selamat belajar, dan semoga penulisan unsur serapan ini bermanfaat.