Pantun Cinta - Sahabat Kampus, Pantun juga adalah bentuk puisi Melayu yang asli dan unik. Ia merupakan sumber khazanah dalam kehidupan masyarakat di Alam Melayu, baik dari segi pemikiran, kesenian, maupun nilai-nilai moral dan sosialnya. Akalbudi orang Melayu dapat dilihat dalam pantun yang diungkapkan secara spontan dengan begitu ringkas dan padat. Ini termasuklah kebijaksanaan dan ketangkasannya menjana makna yang dalam dan mengukir gerak hati serta lukisan rasa yang indah bersama penampilan unsur-unsur alam.
Pantun adalah genre kesusasteraan tradisional Melayu yangberkembang di seluruh dunia khususnya di Nusantara sejak ratusan tahun lampau. Pantun adalah simbol artistik masyarakat Nusantara dan ia adalah lambang kebijaksanaan berfikir. Pantun sering dijadikan sebagaialat komunikasi. Pantun bersifat ringkas, romantik dan mampu mengetengahkan aspirasi masyarakat dengan lebih jelas. Pantun begitu sinonim dengan pemikiran dan kebudayaan masyarakat nusantara dan Malaysia. Nah buat anda yang ingin mengetahui contoh Pantun cinta yang paling romantis silahkan anda simaka contoh dibawah ini :
PANTUN CINTA ROMANTIS
Ambil gendang di kampung Kandis
Ditabuh ramai ditingkah biola
Makin dipandang semakin manis
Dilabuh hati menyala cinta
Ditabuh ramai ditingkah biola
Makin dipandang semakin manis
Dilabuh hati menyala cinta
Mahir berlawan langkahnya tangkas
Kirimkan saja diangin lalu
Atau melalui SMS pesanan ringkas
Jahit setangan pinggirnya dikelim
Baik dikelim kembang kelapa
Rindu dendam kemana nak dikirim
Nak dikirim kepada siapa
Hijau daun diranting kayu
Mayang ditabuh bulir hamburan
Hajat dikirim di angin lalu
Sayang dihembus balik haluan
Bukan kacang sembarang kacang
Kacang melilit kayu jati
Bukan datang sembarang datang
Datang melihat sijantung hati
Apa guna pasang pelita
Jika tidak dengan sumbunya
Apa guna bermain mata
Kalau tidak dengan sungguhnya
Dipanah semata Indera Sakti
Seekor dara dipohon keranji
Sudah sama menaruh hati
Diekor mata konon berjanji
Pat-pat nya
Siapa cepat dia punya.
Lain padang lain belalang
Belalang kunyit dilihat jarang
Asik dok pandang-pandang
Bunga terlepas dikebas orang
Belalang Kunyit dilihat jarang
Kinantan lelah lagi lunglai
Kononnya pula terok bertarung
Bunga terlepas dikebas orang ?
Ditangan Raja lagi diungkai
Kononlah pula ditangan orang
Minum air, air dijerang
Untuk dibuat si air ketum
Rasa mabuk tidur belekor
Apa dilihat di tangan orang
Bunganya bukan sekuntum
Kumbangnya bukan seekor
Batu loyang buat asahan
Batunya hitam seruas jari
Bimbang siang boleh ditahan
Bimbang malam serasa mati
Banyak orang mengetam pulut
Saya sendiri mengetam padi
Banyak orang karam dilaut
Saya sendiri karam dihati
Balam mendengut tengah rimba
Balam serati jambul merah
Karam dilaut boleh ditimba
Karam dihati bilakan sudah
Biskut dalam peti
Ambil satu hendak rasa
Kalau diikut hati; mati
Ikut rasa, habis binasa
Rumput manis cemperai hidup
Lada muda perca kain
Jangan menangis bercerai hidup
Sama-sama mencari lain
Ikan belanak hilir berenang
Burung reruak menata sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Konon teringat dinda seorang
Kumbang menyumbang bunga berseri
Bunga ditaman puteri raja
Entahkan benar demikian peri
Atau sekadar cakap sahaja
Api-api unggunan kandis
Damar tumpah dikulit tengar
Laki-laki mulutnya manis
Jika bersumpah jangan didengar
Habis jalan, bangunan bergegar
Tanda bencana yang amat berat
Kalau sumpah selalu dilanggar
Tidak selamat dunia akhirat
Dimana tempat murai berbunyi ?
Pokok kekabu ditepi kolam
Dimana tempat kita berjanji ?
Dalam kelambu diatas tilam
berbagai penangan telah dibeli
Buat jamuan lepas berzanji
Kerbau dipegang pada tali
Manusia dipegang pada janji
Anak raja mendaki bukit
Patah galah dalam perahu
Pegang tangan jeling sedikit
Hati didalam Allah yang tahu
Buah jering diatas para
Diambil budak sambil berlari
Hingga kering lautan Melaka
Barulah saya mungkir janji
Kalau roboh kota Melaka
Papan di Jawa saya dirikan
Kalau sungguh bagai di kata
Badan dan nyawa saya berikan.
Ke teluk sudah, ke siam sudah
Ke Mekkah saja saya yang belum
Berpeluk sudah bercium sudah
Menikah saja saya yang belum
Si Luncai bermain rodat
Memukul tetawak pelbagai lakunya
Tidak sopan menyalahi beradat
Berbulu mata lihat lakunya
Terang bulan cahaya berseri
Nampak dilihat dari saujana
Siksanya tuan cinta birahi
Semua dibuat serba tak kena
Terang bulan cahaya berseri
Berbalam-balam diperdu rotan
Kalau sungguh cinta birahi
Hantarkan utusan sempurnakan ikatan
Mahu dihitung bilangan bintang
Tidak terkira jumlah adanya
Jika dihitung kasih dan sayang
Tidak terukur sebesar mana
Pinggan tak retak nasi tak dingin
Kalau tak salah orang tak tegor
Orang tak hendak, kenapa awak masih ingin?
Bunga tak sekuntum, kumbang tak seekor
Anak beruk duduk bersanding
Cari makan dalam hutan
Tujuh teluk sudah dibanding
Mana sama padamu tuan
Demikianlah contoh pantun cinta yang bisa admin sajikan kesempatan kali ini mudah- mudahan bermanfaat. terimakasih