Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pantai kura kura terletak di kabupaten Bengkayang yaitu berbatasan langsung dengan kabupaten Singkawang. Pantai kura-kura merupakan bagian dari laut cina selatan. Sebelum terjadinya pencairan es di kutub utara sebenarnya menyatu dengan dangkalan sumatra . laut cina selatan termasuk bagian dari dangkalan sunda. Pada zaman glasial dahulu ketebalan es mencapai 100-200 m kedalamnnya.
Lokasi strategis untuk hotel/penginapan, restoran, vila dan lain sebagainya. 800m dari lokasi sedang dibangun PLTU dan dermaga. Pantai Kura-Kura merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi. Lokasi ada 3 dalam satu areal pantai = 1. 2 lokasi status SHM milik 1 orang yang sama luas masing = 4.016m2 (lebar70xpanjang70/50) dan 3.708m2 (lebar70xpanjang50/60). 2. 1 lokasi status SKT milik 1 orang yang luasnya 1.4ha (lebar 50/140xpanjang150).
B. Analisis masalah
Dari praktikum lapangan yang telah kami lakukan kemarin, di sini terdapat berbagai macam masalah yang dapat sedikit kami analisis dan akan di bahas dalam laporan hasil praktikum kami yaitu :
a. Bagaimana kondisi geologi pantai kura-kura.
b. Bagaimana kondisi geomorfologi pantai kura-kura
c. Bagaimana kondisi hidrologi pantai kura-kura
C. Pembagian tugas
Kami dari kelompok 1 pada saat praktikum di kura-kura beach membagi tugas kepada setiap teman-teman dengan tugasnya masing-masing supaya pekerjaan bisa di kerjakan lebih efektif.Nama dan tugas-tugasnya yaitu:
1. Hengky sihombing(pengukur dan penganalisis)
2. Murti dewi yanti(dokumentasi)
3. Ruslinawati(notulis)
4. Siriwangi(pengukur dan penganalisis)
5. Suhandi(pengukur dan penganalisis)
Bab II
Tinjauan Pustaka
A. Klasifikasi Umum Bentang Alam
Kira Kira dalam kurun waktu satu tahun pantai kura-kura sudah mulai dikenal. Pantai tersebut terletak di Kabupaten Bengkayang. Untuk mencapai lokasi wisata itu,kita bisa menempuh waktu perjalanan dari Pontianak sekitar 110 km selama 3 jam untuk sampai ke Tanjung Gundul. Bila dari Singkawang perjalanan ke Tanjung Gundul bisa mencapai 20 menit karena jaraknya sekitar 15 km. Setelah sampai ke areal Tanjung Gundul, kita harus meneruskan perjalan sekitar 3 km untuk dapat mencapai pantai Kura Kura yang berada di balik bukit kecil di bibir pantai.
Sampai dilokasi kita akan terpesona melihat keindahan alam. Terlihat dua cottage dan satu Dangau. Tempat itu semuanya terbuat dari bahan-bahan alam. Dindingnya terbuat dari kayu, atapnya dari Rumbia, lantainya dari batu bata dan arsitekturnya menyerupai rumah penduduk di kampung.
Satu Cottage dipergunakan untuk tempat tinggal, disitulah pemilik dan pengelola Pantai Kura Kura menetap. Satu Dangau dan satu Cottage digunakan bagi turis ataupun tamu yang berkunjung ke sana. Dalam Cottage berukuran 7 x 10 meter ada dua kamar, sedangkan di Dangau tidak ada kamar. Sekitar sepuluh meter dari tempat itu, terlihat jelas hamparan pasir berwarna kuning emas yang bersih. Bibir pantai yang landai dan masih asri itu, yang dikelola sekitar 700 meter. Air laut nan biru semakin menambah suasana pantai indah. Melalui pantai itulah kerap kali Kura Kura (Binatang langka yang dilindungi) naik ke darat untuk bertelur. Ketika hari mulai senja di ufuk Barat tampak matahari tenggelam, maka pemandangan alam yang indah dapat disaksikan. Saat malam datang tak ada cahaya listrik di pantai Kura Kura. Hanya mengandalkan sinar bulan dan cahaya bintang dilangit. Terasa indah ketika kita menikmati syahdunya alam pantai ketika malam hari. Di Cottage pun, tak akan kita jumpai terangya lampu listrik. Yang ada adalah cahaya lampu minyak, yang bersahabat dengan lingkungan. Suasana kampung sangat terasa.
Menurut Charlie Robertson dan Siska Robertson pemilik dan pengelola Pantai Kura Kura, sudah setahun lebih mereka menetap di lokasi pantai. melihat potensi alam yang indah, maka daerah itu dikelola untuk kepentingan wisata. tujuan utama adalah bagi turis luar negeri. Karena turis luar akan sangat tertarik dengan objek wisata yang alamnya masih asli. "Suasana pantai tetap kami pertahankan agar tetap asli. Kita tidak ingin pantai ini terlalu banyak dibenahi,''katanya.Inilah Salah satu alasan mendasar mereka tetap mempertahankan lingkungan, adalah karena dipantai itu sering disinggahi Kura Kura. Hewan yang dilindungi itu bertelur dipatai, dan tetap dilindungi mereka. Makanya, ketika malam hari pengelola pantai hanya menggunakan lampu minyak untuk penerangan.
Meski baru setahun dikelola, namun keindahan alam di Pantai Kura Kura sudah terkenal hingga ke mancanegara. Pantai pasir emas dipadu dengan birunya air laut dan lingkungan yang masih asli menjadi daya tarik bagi turis.
Awal November 2003, Charlie Robertson dan Istrinya Siska Robertson mulai tinggal di Pantai Kura Kura. Mereka mendirikan cottage untuk tempat berteduh dan mulai menjaga dan mengelola pantai yang masih asli itu. Pohon kelapa yang sudah tua ditebang diganti dengan bibit kelapa yang baru. Lahan yang gersang di lereng bukit ditanami pohon, sedangkan kawasan pantai tetap dipertahankan keasliannya. Pantai itu sangat bersih dengan hamparan pasir warna kuning keemasan.
Ini menjadi daya tarik bagi turis asing. Menurut Charlie, warga asal Skotlandia itu, sejak pantai kura kura (Kura Kura Beach) dikenalkan ke mancanegera, sudah ada beberapa turis asing yang menikmati keindahan alam di pantai. Sebut saja turis dari Slovenia, Amerika Serikat dan Belanda pernah berkunjung. Umumnya turis menikmati keaslian alam lebih dari satu minggu. Mereka betah mandi di pantai, berjemur dipasir dibawah sinar matahari, menikmati sunset, dan menikmati angin malam dibawah temaran cahaya bintang di langit. Bosan dengan suasana dipantai, turis berkunjung ke kampung yang tak jauh dari pantai. Mereka berbaur dengan masyarakat tradisional. "Turis asing sangat tertarik dengan suasana alam yang masih asli dan suasana perkampungan yang tradisional, kerena di negara-negara maju suasana seperti itu tak akan pernah dapat mereka jumpai," kata Charlie. Untuk lebih memperkenalkan Kura Kura Beach ke luar negeri, Charlie dan Siska sampai membuat website www. Kurakurabeach.com, sayangnya situs ini masih underconstruction. " Satu saja kendala di Kura Kura Beach, sinyal telekomunikasi telepon seluler belum bisa ditangkap dengan jelas. Mungkin kedepan perlu dipertimbangkan agar di Pantai ini ada dapat sinyal," harapnya. Pengembangan ke depan, pasangan suami istri ini menginginkan, dunia pariwisata di Kalbar ini harus mempunyai jaringan yang terpadu. Organsisasi pariwisata, pengusaha travel dan transportasi serta pengelola objek wisata harus memiliki jaringan dalam mengembangkan wisata. Sehingga turis yang datang dapat merasakan pelayanan yang optimal, dan keamanan mereka terjamin.
Pantai kura-kura dan Pantai samudera indah sebenarnya letaknya berdekatan atau kira-kira lebih dari sepuluh menit bila berjalan kaki. Pantai samudera indah lebih ramai pengunjungnya dibandingkan dengan pantai kura-kura. Berdasarkan kondisi pantainya keduanya adalah sama. Pantai kura-kura didalamnya ada tempat pembiakan udang dan juga terdapat camp peneliti. Kondisinya lebih asri (lebih tenang) dibandingkan dengan samudera indah. Namun pada hari-hari tertentu pantai kura-kura juga padat pengunjung. Biaya masuk kedua pantai ini adalah Rp.5000/orang.
Luas Tanah Pantai Kura-Kura: : 21,974m2 dan Panjang Tanah pantai kura-kura: 150m,dan Lebar Tanah: 146mPantai kura kura menghadap: Utara berbatasan langsung dengan samudra hindia.
B. Aspek Geologi
Aspek geologi pantai kura-kura meliputi batuan dan struktur geologi yang berkembang.Proses pembentukan geologi yang ada di kalimantan merupakan proses yang paling stabil karena kalimantan berada di tengah lempeng eurasia yaitu(sumatera,jawa,nusa tenggara dan bali). Di pantai kura-kura memiliki begitu banyak aspek geologi seperti adanya bermacam-macam jenis batuan seperti yang telah kami amati,ada beberapa jenis batuan beku yang ada yaitu:
a. Batu granit
Batu granit merupakan jenis batuan asam,yang memiliki ciri-ciri warnanya terang yang menyebabkan warnanya seperti itu mungkin karena banyak mengandung unsur velsfat yang tinggi serta struktur batuannya masif.sedangkan teksturnya agak kasar dan pelapukannya cenderung mengulit bawang yang sering di sebut sebagai pelapukan speroidal.
Proses pembentukkanya bisa melalui 2 cara yaitu:
1. Jika mengandung zat kapur berarti terbentuk di dalam laut.
2. Jika tidak mengandung zat kapur berarti terbentuk di darat.
Contoh dari batuan granit,karena proses pelapukan mengulit bawang/mengelupas.
b. Batuan beku asam
Batuan beku asam pelapukannya terjadi karena pengaruh dari sinar matahari atau yag disebut sebagai pelapukan speroidal.batuan ini mengandung banyak mineral velsfat yang memberikan efek warna terang karena silika nya besar dan juga mengandung zat kwarsa.tekstur batuannya adalah kasar,sedangkan struktur batuannya merupakan struktur masif.
Semua jensi batuan beku proses pelapukannya adalah mengulit bawang.sedang kan proses pembentukannya bisa terjadi melalui 2 cara yaitu:
1. Jika mengandung zat kapur berarti terbentuk di laut
2. Jika tidak mengandung zat kapur berarti terbentuk di darat
Batuan beku asam karena proses pelapukan oleh sinar matahari sehingga mengulit bawang atau pelapukan speroidal
Pelapukan organik merupakan pelapukan yang terjadi karena aktivitas dari tanaman.contohnya proses akar tumbuhan yang menghancurkan batuan dan masuknya urat-urat tanaman ke dalam sela-sela batuan.akibat dari pada proses pelapukan ini adalah pecahnya batuan.ini bisa terjadi karena batuan mengeluar zat asam yang menyebabkannya menjadi lapuk.dari proses pelapukan ini bisa menjai tanah latosol.
Batuan organik,karena proses aktivitas tanaman yg mengisi cela-celah batuan.
c. Batu basalt
Batuan basalt merupakan batuan yang terbentuk akibat aliran lava yang menyebab kan warna batuannya gelap karena celah-celah batuan di isi oleh urat-urat kayu,dan berubah karena batuan ini terbentuk di laut.sehingga batuan ini di sebut batu basalt,karena mengandung banyak aliran lava yang menyebabkan warna nya menjadi gelap selain itu juga mengandung olivin,orblende yang tinggi dan velsfat rendah,kwarsa rendah.
Sedangkan struktur batuannya merupakan struktur batuan masif vaskuler atau struktur bantal.batuan ini pecah-pecah karena adanya 2 garis lurus yaitu :
1. membeku terlalu cepat
2. karena proses pengangkatan
Tekstur batuannya halus dan tidak ada mineral.proses pembetukkannya ada 2 yaitu:
1. kalau ada zat kapur berarti terbentuk di laut
2. kalau tidak ada zat kapurberarti terbentuk di darat.
Batu basalt,terbentuk karena aliran lava
C. Aspek geomorfologi
Dari pengamatan yang kami lakukan di kura-kura beach,setiap medan memiliki perbedaan geomorfologinya masing- masing.inilah hasil pengukuran kami dari tepi pantai sampai ke lereng bukit.
1. Titik 0-10 Yang kita temui banyak sekali pasir halus
2. 10-20 Serta pasir yang bercampur tanah dan urat kayu,selain itu juga terdapat tebing-tebing di pinggir pantai.
3. 20-30 Medannya agak lereng dan banyak rumput tanahnya bercampur pasir serta agak kehitaman.
4. 30-40 Terjadi cekungan dan penurunan tanah
5. 40-50 Keadaan tanah yang kita temui yaitu tanahnya agak serabut serta kehitaman,selain itu juga ada kayu keras(bakau).
6. 50-60 Terdapat kemiringan lereng,pasir agak kehitaman dan terdapat gelundukkan sekitar 1 meter.
7. 60-70 Yang kita temui terdapat tanah terbakar mungkin karena sinar matahari,pasirnya juga agak serabut dan tercampur tanah.pasir yang terkena sinar matahari bagian atas warnanya agak putih dan bagian bawah agak hitam,selain itu juga ada gelundukkan.
8. 70-80 Terdapat rumput yang agak tinggi,medannya agak bergelombang.
9. 80-90 Titik pertama ada gelundukkan dan penurunan lereng sekitar 1 meter.
10. 90-100 Relief bergelombang,tanah kasar dan lebih banyak tanah dari pada pasir,serta banyak rumput dari yang sebelumnya.selain itu juga ada gelundukkan yang agak panjang.
11. 100-110 Relief tanah agak bergelombang,tanah kasar serta lebih banyak rumput dan gelundukkan yang panjang.
12. 110-120 Ada gelundukkan sekitar 5 meter DPL,serta ada pohon besar.
13. 120-130 Ada pohon,gelundukkan sekitar 6 meter DPL,tanah mulai mengeras serta bercampur pasir.
14. 130-150 Terdapat gelundukan,sudah ada pohon bakau dan batu,relief tanah terdapat cekungan yang dalam yang terjadi mungkin karena proses pengikisan air laut.pasir sudah banyak tercampur tanah.
15. 150-170 Cekungan tanah tinggi karena proses penurunan tanah serta komposisi tanah sudah keras.
16. 170-180 Batu sudah ada di lereng bukit.
17. 180-200 Budah banyak rumput mungkin karena tanahnya subur sehingga banyak pohon besar dan rumput ilalang.
18. 200-220 Tanah keras bercampur batu.
19. 220-240 Tanah kering,sudah mulai banyak di tumbuhi pohon besar.ketinggian sekitar 8 meter.
Berdasarkan pengukuran yang kami lakukan di setiap meter pengukuran geomorfologi pantainya berbeda-beda.mungkin karena proses erosi air lautnya.
D. Aspek hidrologi
Berdasarkan pengukuran sungai di pantai kura-kura beach terdapat 2 lebar penampang sungai yaitu :
1. lebar 90 cm
2. lebar 120 cm
Sedangkan berdasarkan pengukuran luas sungai pantai kura-kura beach yaitu : 1.4 meter
Pengertian Sungai dan Jenisnya
A. Pengertian Sungai
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke danau, rawa, laut.
B. Jenis Sungai menurut debit airnya
Sungai Permanen, adalah sungai yang volume airnya sepanjang tahun relative tetap
Contoh: Sungai Musi, Sungai Batanghari, Sungai Kapuas,dan Sungai Mahakam.
Sungai periodic adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Contoh: Sungai Bengawan Solo, Sungai Opak, Sungai Code, dan Sungai Brantas.
Sungai Episodik adalah sungai pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh: Sungai Kalada
Sungai Ephemeral adalah sungai yang ada airnya hanya ada pada saat musim hujan
C. Jenis Sungai menurut Asal Terbentuknya
Sungai Konsekuen adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
Sungai Subsekuen adalah sungai yang aliran airnya mengikuti batuan strike batuan.
Sungai Obsekuen adalah sungai yang aliran airnya berlawan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai Subsekuen.
Sungai Resekuen adalah sungai yang airnya mengalir arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai Subsekuen.
Sungai Insekuen adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geografi.
D. Berdasarkan Pola Aliran Sungai
Radial atau Menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Radial sentrifugal adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya.
2. Radial sentripetal adalah pola aliran sungai yang mengumpul menuju pusatnya
3. Dendrintik adalah pola aliran sungai yang tidak teratur , pola alirannya seperti pohon.
4. Rectangular adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir 90 derajat.
BAB III
PEMBAHASAN
A.Kondisi geologis pantai kura-kura
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Singkawang, yang disusun oleh N. Suwarna, F. De Keyser, R.P. Langford dan D.S. Trail dan dikeluarkan oleh (P3G) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral Departemen Pertambangan dan Energi, maka batuan penyusun Kabupaten Bengkayang berturut-turut dari yang tertua adalah sebagai berikut:
- Formasi Banan (Rub)
Berumur Trias Akhir, terdiri dari batupasir dan sedikit konglomerat dibagian atas; batupasir dan serpih dibagian bawah. Pengaruh malihan sentuh, termasuk batu tanduk berkembang disekitar terobosan tersier, terutama pada batupasir dan tufa dibagian bawah.
- Formasi Sungai Betung (Jls)
Berumur Jura akhir, terdiri dari perselingan batulumpur, batulanau, batupasir halus - sedang, kelabu muda - hitam, perbandingan batulumpur meningkat ke arah atas; batupasir tufan halus dibagian atas, berlapis baik.
Gambar 3. Peta Geologi Regional Kabupaten Bengkayang
- Batuan Gunungapi Raya (Klr)
Berumur Kapur Awal, terdiri dari batuan beku luar andesit, dasit dan basal (piroklastik, sedikit lava) serta batuan terobosan; sedikit menyusupi konglomerat, batupasir dan batulumpur; setempat termalihkan oleh batuan terobosan kapur dan tersier, dan termineralisasi dengan pirit, kalkopirit, molibdenit dan sfalerit.
- Granodiorit Mensibau (Klm)
Berumur Kapur Awal. Terdiri dari granodiorit hornblende-biotit, adamelit, tonalit, granodiorit biotit-hornblende, diorit, diorit kuarsa, granit; magnetik sedang sampai kuat; umumnya terubah; setempat tergeruskan kuat, termilonitkan, dan terbreksikan, xenolit batuan gunung api dan sedimen.
- Gabro Setinjam (Kuse)
Berumur Kapur Akhir. Terdiri dari gabro; halus sampai pegmatitan, umumnya sedang; plagioklas (<50%), horblende, piroksen, olivin dan biotit, setempat berfoliasi dan berlapis.
- Batuan Gunungapi Serentak (Tes)
Berumur Eosen Tengah. Terdiri dari Tufa lapili, dasitan, kristal dan sela; setempat breksi tufan dan riodasit, kelabu muda sampai kecoklatan; sebagian terubah; urat halus besian, pirit, pirhotit, pirolusit.
- Dasit Bawang (Teb)
Berumur Eosen Tengah. Terdiri dari dasit, sedikit tonalit, magnetik sedang.
- Formasi Hamisan (Toh)
Berumur Oligosen. Terdiri dari arenit kuarsa dan sela, konglomerat aneka bahan; setempat dengan sisipan batulempung kelabu; perlapisan silang siur dan perlapisan sejajar.
- Batuan Terobosan Sintang (Toms)
Berumur Oligosen Awal - Miosen Awal. Terdiri dari diorit, diorit kuarsa, granodiorit, tonalit, gabro kuarsa; mesokratik sampai lekokratik, porfiritik sampai holokristalin; setempat ubahan serisit, khlorit, epidot, dan karbonat; serisit berkaitan dengan urat kuarsa-kalkopirit-molibdenit dan pirit menyebar; mineralisasi emas; magnetik sedang.
- Batuan Gunungapi Niut (Tpn)
Berumur Pliosen. Terdiri dari basal porfiri, sedikit andesit basalan
- Endapan Aluvial Terbiku (Qat)
Berumur kuarter. Tersusun dari kerikil, pasir, lumpur; struktur lapisan silang siur dan bidang; lekuk gerusan, gali dan isi, lapisan mineral berat.
- Endapan Litoral (Qc)
Berumur Kuarter. Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil, setempat gampingan; bahan tumbuhan.
- Endapan Aluvial dan Rawa (Qa)
Berumur Kuarter. Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil dan bahan t umbuhan.
B.Kondisi Geomorfologi Pantai Kura-Kura
Pantai kura- kura memiliki garis pantai yang tak beraturan di sekitar daerah pantai tersebut terdapat bukit-bukit kecil yang tidak terlalu tinggi dan di tumbuhi oleh beberapa macam jenis pohon. Kondisi geomorfologi pantai kura-kura berupa dataran rendah yang bervariasi dan memiliki kemiringan lereng pantai landai.
Pantai kura-kura disebut juga daerah tanjung gundul karena dulunya daerah disekitar pantai kura-kura dipenuhi dengan pepohonan akan tetapi yang tersisa saat ini hanyalah sebuah tanjung tanpa pepohonan yang menghiasinya walaupun ada itupun hanya sedikit dan hanyalah rerumputan dan semak saja.
Pemandangan lokasi wisata ini masih cukup indah dan alami ditambah dengan adanya pepohonan pinus dan bakau yang ditanam oleh pengelola disepanjang tepian pantai dan ada sebuah bukit dari pantai ini, dari bukit ini kita dapat melihatpemandangan yang lebih indah dimana pantai akan terlihat sangat berbeda didekat bebatuannya. Jika cuaca sedang bagus , kita dapat melihat sebuah pulau yang terdapat diseberang pantai
Kironoto (1997) dalam Mira (2004:13), menyebutkan bahwa akibat adanya aliran air timbul gaya-gaya aliran yang bekerja pada material sedimen. Gaya-gaya tersebut mempunyai kecenderungan untuk menggerakkan/ menyeret material sedimen. Untuk material sedimen kasar (pasir dan batuan / granuler), gaya untuk melawan gaya-gaya aliran tersebut tergantung dari besar butiran sedimen. Untuk material sedimen halus yang mengandung fraksi lanau (silt) atau lempung (clay) yang cenderung bersifat kohesif, gaya untuk melawan gaya-gaya aliran tersebut lebih disebabkan kohesi daripada berat material (butiran) sedimen.
Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting antara lain : sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation), penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan (feeding ground) dan sebagai tempat untuk bereproduksi dan/atau tempat tumbuh besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang. Perairan estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat pemukiman, tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi, pelabuhan dan kawasan industri (Bengen, 2004). Aktifitas yang ada dalam rangka memanfaatkan potensi yang terkandung di wilayah pesisir, seringkali saling tumpang tindih, sehingga tidak jarang pemanfaatan sumberdaya tersebut justru menurunkan atau merusak potensi yang ada. Hal ini karena aktifitas-aktifitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kehidupan organisme di wilayah pesisir, melalui perubahan lingkungan di wilayah tersebut. Sebagai contoh, adanya buangan baik dari pemukiman maupun aktifitas industri, walaupun limbah ini mungkin tidak mempengaruhi tumbuhan atau hewan utama penyusun ekosistem pesisir di atas, namun kemungkinan akan mempengaruhi biota penyusun lainnya. Logam berat, misalnya mungkin tidak berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan bakau (mangrove), akan tetapi sangat berbahaya bagi kehidupan ikan dan udang-udangnya (krustasea) yang hidup di hutan tersebut (Bryan, 1976).
C.Kondisi hidrologi pantai kura-kura
Lebar penampang pertama 90 cm, lebar penampang kedua 120 cm dan panjang penampang utama 4 meter. Bentuk DAS akan berpengaruh pada banyaknya dan kecepatan aliran air berkaitan dengan kemungkinan terjadinya variabilitas pada sifat-sifat tanah, kemiringan, topografi, vegetasi serta sistem drainase yang ada. Secara umum bentuk DAS dapat di golongkan ke dalam tiga bentuk (Sudarsono dan Takeda, 1980) yaitu: (i) sempit memanjang dengan sistem percabangan sungai tersusun seperti bulu burung, (ii) melebar (membulat atau persegi empat) dengan sistem percabangan akan terpusat pada tempat-tempat tertentu, dan (iii) segi tiga dengan sistem percabangan sungai yang juga akan terpusat di dekat out-let. Pada DAS yang berbentuk sempit memanjang, sedimen yang tinggi juga akan merusak sarana dan fasilitas irigasi dan instalasi air minum yang ada. Sedimentasi juga akan mendangkalkan sungai dan waduk. Kapasitas tampung sungai dan waduk akan berkurang dan kemampuan transportasi sungai juga terhambat.
BAB IV
Penutup
A Simpulan
Pantai kura kura terletak di kabupaten Bengkayang yaitu berbatasan langsung dengan kabupaten Singkawang.Pantai kura-kura merupakan bagian dari laut cina selatan. Sebelum terjadinya pencairan es di kutub utara sebenarnya menyatu dengan dangkalan sumatra . laut cina selatan termasuk bagian dari dangkalan sunda.