Pages

Portal Berbagi : Contoh Makalah, Contoh Surat, Contoh Proposal dan Materi Agama, Sejarah, dan contoh artikel

Contoh Makalah Laporan Study Tour

LAPORAN STUDY TOUR MTsM TEMPURREJO

DI MALANG, TANGGAL, 03 MEI 2015
Peserta : Siswa-Siswi Kelas VIIIA-VIIIB MTsM Tempurrejo
Tujuan : 
  • Untuk mengembangkan wawasan luas siswa
  • Sebagai pertanggung jawaban siswa yang telah diberikan tugas
  • Untuk mengetahui legenda Coban Rondo dan untuk meningkatkan akademik siswa MTsM Tempurrejo. 

Sasaran       : Siswa Kelas VIII MTsM Tempurrejo
Pelaksanaan : Study Tour dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Mei 2015
Hasil Kunjungan :

1. Legenda Coban Rondo
Asal-usul legenda Coban Rondo berasal dari sepasang pengantin baru yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita yang bernama Dewi Anjarwati dari gunung kawi yang menikah dengan R. Baron Kusuma dari gunung anjasmara. Setelah usai pernikahan mencapai 36 hari (selapan), Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke gunung anjasmara, namun kedua orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahannya baru saja selapan, akan tetapi keduanya bersikeras berangkat dengan segala resiko dan apapun yang terjadi di perjalanan.

Ketika dalam perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya. Tampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya, perkelahian tidak dapat dihindarkan pada Punakawan yang menyertainya. Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang ada cobannya (air terjun).

Perkelahian berlangsung seru dan akhirnya sama-sama gugur dalam perkelahian itu, dengan demikian Dewi Anjarwati menjadi janda (rondo), pada saat itulah coban tempat tinggal Dewi Anjarwati menanti suaminya dikenal dengan sebutan Coban Rondo. Konon batu besar dibawah air terjun adalah sebagai tempat duduk sang putri.

Keterangan :
Air terjun Coban Rondo berasal dari air hujan yang ditampung oleh daerah aliran sungai DAS (Catchmun Area). Coban Rondo yang berasal dari lereng gunung kawi. Luas DAS Coban Rondo diperkirakan 1252.6 Ha dan curah hujannya sekitar 1.721 mm/tahun, sehingga diperkirakan DAS coban rondo menampung sekitar 21.6 milyar l/tahun air hujan dan di alirkan melalui sungai Coban Rondo dengan debit terendah sekitar 150 l/detik.

Informasi Coban Rondo :
Ketinggian air terjun 84 m.
Ketinggian diatas permukaan air laut 1135 m.
Suhu rata-rata pertahun 1721 mm.
Asal sumber mata air dari Cemoro Dudo.
Pertama digunakan untuk obyek wisata tahun 1980.
Letak Coban Rondo menurut administrasi pemerintah terletak di Kecamatan Pujan Kabupaten Malang.
Debit air terjun pada musim hujan 150 l/detik.
Debit air terjun pada musim kemarau 90 l/detik
Pemakaian air oleh PDAM dan masyarakat kecamatan pujan.

2. Laporan Di Jatim Park

Setelah dari Coban Rondo, kami melanjutkan perjalanan menuju restaurant pada pukul 10.15 wib batu untuk makan pagi. Setelah selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju Jatim Park (Malang). Pada waktu perjalanan salah satu teman kami ada yang mabuk pada awal perjalan menuju Jatim Park. Kami sampai disana pada pukul 11.00 wib. Sesampainya disana kami langsung mengambil tiket yang dibagikan oleh pemandu wisata dan direkatkan dipergelangan tangan masing-masing oleh petugas.

Kemudian kami memasuki pintu area dan kami berphoto-photo bersama. Selanjutnya kami melihat Gong terbesar ke-2 di Indonesia, lalu kami memasuki galeri nusantara, kami banyak melihat baju-baju adat, topeng punakawan, dll. Kemudian kami berpencar karena dari salah satu kelompok kami semuanya tidak jalan bersama dari salah satu dari kami, mereka ada yang berenang, menaiki Jet Coster, menaiki Roller Coster, dan memasuki rumah misteri 3D.

Setelah itu kami meneruskan untuk memasuki taman burung. Burung-burung di sana ternyata ada yang besar, kecil, dan ada juga yang unik. Kemudian kami melanjutkan belanja di pasar wisata untuk oleh-oleh keluarga, sesudah itu kami langsung keluar dari pintu area untuk melaksanakan sholat ashar dengan dijama’ ta’khir. Setelah itu kami meneruskan ke rumah makan Pandan Sari pukul 16.00 wib, setelah selesai makan kami meneruskan ke tempat yang terakhir yaitu pasar buah untuk membeli oleh-oleh dan melaksanakan sholat maghrib di sana (Mushola Baitullah) pada pukul 17.30 wib.

Kemudian kami langsung menaiki bus untuk melanjutkan perjalanan pulang. Pada perjalanan pulang kami diputarkan lagu-lagu dan film , semuanya pada menirukan lagu-lagu yang diputarkan oleh Om Rangga. Setelah agak malam, semuanya langsung tidur. Hanya beberapa orang yang tidak bisa tidur.

Beberapa saat kemudian tidak terasa kami sudah sampai di Gendingan, semua peserta langsung dibangunkan dari tidurnya oleh si pemandu wisata. Kami semuanya para peserta langsung dimintai mengambil tas masing-masing dan mengecek barang-barang yang tertinggal di atas sloker. Kami tiba di pertigaan Tretes pada pukul 10.30 wib. Dari para peserta ada yang masih muntah karena mabuk perjalanan dan juga ada yang gembira, lesu, dan capek serta mengantuk. Kami langsung pulang kerumah masing-masing untuk istirahat, ada yang dijemput oleh ayahnya dan ada juga yang berjalan kaki. Dari salah satu teman kami ada yang mabuk terus mulai dari awal perjalanan sampai menuju pulang.

Demikian laporan kami, semoga dapat dijadikan acuan untuk bahan pembinaan IPM MTsM Muhammadiyah Tempurrejo dan menambahkan wawasan luas bagi siswa-siswi MTsM Tempurrejo.

Semoga bermanfaat Terimakasih
Facebook Twitter Google+
Klo Suka silahkan Share :
Back To Top